Khtubah Jum’at Sambut Sya’ban dengan Syukur, Istighfar
Jakarta DKM MRJ – Pengisi Khutbah Jum’at Masjid Raya KH. Hasyim Asyari 9 Februari 2024 hari ini adalah KH. Abdurrahman Shoheh dengan tema tentang Sambut Sya’ban dengan Syukur, Istighfar, dan Kesiapan Jemput Ramadhan.
Kita patut bersyukur atas segala kesempatan yang telah diberikan oleh Allah swt. Berupa kesempatan berada di bulan Rajab dan telah mengisinya dengan berbagai ibadah. Kita ketahui bersama bahwa balasan amal ibadah di bulan ini dilipatgandakan. Kemudian kita juga harus bersyukur, kita bisa menyambut bulan Sya’ban, bulan yang tak kalah pentingnya dalam Islam. Sya’ban adalah bulan yang istimewa, menjadi pintu masuk bulan Ramadhan, bulan yang tentu saja kita tunggu-tunggu. Karena keberadaannya memberikan banyak arti dalam kehidupan ini.Sya’ban adalah bulan yang mulia, meski kurang populer di tengah masyarakat Muslim. Kurang dikenalnya bulan ini lantaran diapit oleh dua bulan mulia yang lain, yakni Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya’ban berada di tengah-tengah dua bulan tersebut, sehingga tak sedikit orang yang juga melupakan bulan Sya’ban ini.
Meski demikian, Rasulullah saw telah memberikan contoh kepada kita semua. Beliau sangat memuliakan bulan Sya’ban dibuktikan dengan memperbanyak berpuasa di bulan ini. Demikian ditegaskan dalam salah satu hadits Nabi.
عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, ”Usamah bin Zaid berkata, ‘Wahai Rasululllah aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban. Nabi membalas, “Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Nasa’i)
Khotib juga mengajak para Jama’ah membaca bersama-sama sebuah amalan “Ahmadurrosulullah Muhammadurrasulullah” sebanyak 35x, Amalan ini dibaca saat khatib menyampaikan khutbah kedua sebanyak 35 kali. Di antara keutamaannya adalah agar di sepanjang tahun uang yang kita miliki tidak habis untuk memenuhi segala kebutuhan. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil.
Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan dari gurunya, al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut:
فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ خَمْس وثلاثيْن مرّة فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ
Artunya: Faidah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu “Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh”.
Lebih lengkapnya tentang isi dari khutbah jum’at pada hari ini, silahkan tonton video live Shalat Jumat pada tanggal 9 februari 2024 di Masjid Raya KH. Hasyim Asyari Jakarta.