Pengajian Dhuha Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari: Amalan Pembawa Berkah Menurut Prof. Dr. Asmawi Azad
DKM MRJ- Minggu, (4/8/2024), Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari kembali menggelar pengajian Dhuha yang menghadirkan Prof. Dr. Asmawi Azad sebagai penceramah. Dalam tausiyah kali ini, Prof. Dr. Azad membahas tema “Amalan Pembawa Berkah” dengan menjelaskan makna berkah dan bagaimana amalan yang sesuai dapat mendatangkan berkah.
Prof. Dr. Azad memulai penjelasannya dengan menguraikan berbagai makna dari kata “berkah” yang bersumber dari huruf hijaiyah Ba, Ro, dan Kaf. Menurut beliau, berkah memiliki lima makna utama. Pertama, “annama” yang berarti tumbuh kembang dari kecil menjadi besar. Kedua, “azziadah” yang berarti bertambah, atau dalam konteks ini, dari satu menjadi banyak. Ketiga, “alkatsirah” yang berarti banyak, keempat adalah stabilitas atau kelanggengan, dan kelima, “aru” yang berarti tinggi.
Menurut Prof. Dr. Azad, berkah secara istilah adalah sesuatu yang memiliki sifat baik dan kemanfaatan yang terus berkembang, bertambah, banyak, kokoh, dan tinggi dalam kebaikan. Ia memberikan contoh bahwa harta yang berkah adalah harta yang tidak hanya bertambah banyak tetapi juga membawa kebaikan dan kemuliaan.
Selanjutnya, Prof. Dr. Azad menjelaskan amalan-amalan pembawa berkah menurut Al-Qur’an dan hadist. Pertama, adalah bertaqwa dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan Allah, seperti tercantum dalam Surat Al-A’raf Ayat 96.
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا
فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ٩٦
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Kedua, sikap zuhud atau cinta akhirat melebihi cinta dunia, di mana Rasulullah ﷺ memberikan nasihat kepada sahabatnya, Hikam bin Hizam, bahwa harta yang diperoleh dengan sifat qanaah akan diberi berkah, sementara dengan sifat tamak akan mengakibatkan rasa tidak pernah puas.
Rasulullah ﷺ lalu bersabda kepadanya:
“Ya Hakim, harta ini adalah manis dan amat disukai oleh manusia. Barang siapa yang mengambil harta tersebut dengan sifat qanaah, maka ia akan diberi keberkahan. Siapa yang mengambilnya dengan katamakan,maka ia tidak akan mendapatkan berkah, dan ia akan menjadi orang yang terus makan tapi tidak pernah merasa kenyang. Tangan yang atas lebih baik daripada tangan yang bawah.”
Ketiga, adalah sikap ridha terhadap pembagian rezeki dari Allah SWT. Prof. Dr. Azad mengutip hadist yang menyebutkan bahwa Allah akan memberkahi seseorang yang ridha dengan pembagian-Nya dan meluaskan rezekinya, sedangkan ketidakridhaan akan menghilangkan berkah dari pemberian tersebut.
Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
“Sesungguhnya Allah menguji seorang hamba dengan perkara yang diberikan kepadanya, siapa yang ridha dengan pembagian tersebut untuknya maka Allah akan memberkahi baginya pemberian tersebut dan akan meluaskannya, jika ia tidak ridha maka Allah tidak akan memberkahi pemberian tersebut“. (HR. Ahmad (5/24) dan dishahihkan Syeikh Al Albany dlm Ash Shahihah (1658)).
Pengajian ini dihadiri oleh jamaah Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari dan berlangsung dengan khidmat. Pesan utama dari tausiyah ini adalah pentingnya mengamalkan ajaran Islam dengan penuh keikhlasan dan ketulusan untuk meraih berkah dalam setiap aspek kehidupan.***