• Website Masjid Raya KH. Hasyim Asyari Jakarta - Jl. Rusunawa Pesakih No.14, RT.3/RW.14, Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11750
Kamis, 5 Desember 2024

Pengajian Dhuha: NU Sebagai Upaya Untuk Menjaga Ketertiban Dalam Urusan Agama Dan Kemudahan Dalam Islam

Pengajian Dhuha: NU Sebagai Upaya Untuk Menjaga Ketertiban Dalam Urusan Agama Dan Kemudahan Dalam Islam
Bagikan

DKMMRJ-Pengajian Dhuha yang diadakan oleh Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari Jakarta pada Minggu, (1/9/2024). Pengajian kali ini diisi oleh Dr. KH. Samsul Maarif, MA,.

Pada kesempatan ini, Dr. KH. Samsul Maarif, MA. menegaskan bahwa tujuan pendirian NU sebagai upaya untuk menjaga ketertiban dalam urusan agama.

Ia menyampaikan bahwa NU didirikan untuk memastikan bahwa umat Islam mengikuti ajaran agama dengan benar, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dr. KH. Samsul Maarif, MA menjelaskan bahwa memang tidak dapat dipungkiri jika dalam praktiknya, ada kelompok-kelompok yang ekstrem baik di kanan maupun di kiri.

Kelompok kanan sering kali menganggap segala hal yang tidak sesuai dengan pandangannya sebagai bidah dan sesat, bahkan cenderung mengkafirkan orang lain.

Sementara itu, kelompok kiri sering berpendapat bahwa segala sesuatu adalah boleh, termasuk hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti pernikahan sesama jenis.

Dr. KH. Samsul Maarif, MA menegaskan bahwa NU, sebagai penganut ahlussunah wal jamaah, mengadopsi sikap moderat yang berpegang pada prinsip tawassut (moderat) dan i’tidal (keadilan). Prinsip ini bertujuan untuk memastikan agama diterapkan dengan cara yang adil dan lurus, tanpa terjebak dalam ekstremisme.

“Jadi kalau NU ahlussunah wal jamaah kadang-kadang ada secara teks kadang-kadang konteks tetapi berbeda dengan cara yang dilakukan oleh kelompok kanan maupun kelompok kiri, ini NU ahlussunah wal jamaah harus bersih sikap dalam beragama yaitu tawassut (tengah) adil tegak lurus i’tidal. Apa artinya tawassut kalau bahasanya orang itu kemenak” jelasnya.

Dr. KH. Samsul Maarif, MA juga menekankan prinsip adamul haraj yang berarti menghilangkan kesulitan dalam beragama. Menurutnya, ajaran Islam adalah agama yang mempermudah umatnya, dan Allah menghendaki kemudahan bagi umat manusia dalam menjalankan agama.

“Agama itu juga mudah maka pesan agama menurut ahlussunah wal jamaah adalah agama punya prinsip adamul haraj apa itu adamul haraj? meniadakan kesulitan, semuanya dibuat  mudah karena Allah SWT menghendaki kemudahan,” Imbuh Dr. KH. Samsul Maarif, MA

Acara ini diakhiri dengan harapan agar seluruh umat Islam dapat secara tertib beragama,  dan juga tentunya tertib bernegara.***

SebelumnyaKedatangan Mahmoud Al-Habbash Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina di Masjid KH Hasyim Asy’ariSesudahnyaKelahiran Nabi Muhammad SAW: Memperingati Momen Bersejarah yang Menginspirasi Umat Muslim
Tidak ada komentar

Tulis komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *