Khutbah Jumat: Proses Panjang Melaksanakan Ibadah Haji
DKM MRJ- Pelaksanaan sholat Jum’at pada 7 Juni 2024 kali ini di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari, petugas Imam diisi oleh Ustadz Sa’id Al Hudri kemudian Khutbah Jumat diisi oleh KH. Khairul Fahmi Dasuki, MA., dengan tema terkait pelaksanaan haji.
Pada Khutbah Jumat kali ini KH. Khairul Fahmi Dasuki, MA., menyampaikan bahwa proses dari pada orang melaksanakan haji itu merupakan sebuah proses yang panjang. Bisa dilihat melalui surat Al-Quran yang menyebut haji sebagai ashur yaitu bentuk kata jamak dari Bahasa Arab yang berarti bulan-bulan. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 197 terkait dengan haji.
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!”
Melalui ayat Al-Quran tersebut memang disebut jika haji dilaksanakan pada ‘bulan-bulan’ padahal jika dilihat dari rangkaian yang dilakukan saat haji hanya sebentar yaitu pada tanggal 9,10, 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah. Sedangkan Bulan Ramadhan justru disebut dengan kata tunggal yaitu Syahru.
Ternyata oleh sebagian para ulama menyatakan bahwa persiapan haji itu sendiri yang membutuhkan sebuah proses yang panjang. Seperti diketahui melalui sejarah yang ada khususnya di Indonesia sendiri. Dimana pada masa lalu ibadah haji hanya dapat menggunakan kapal laut sehingga memerlukan waktu berbulan-bulan untuk sampai di Mekkah dan Madinah untuk malaksanakan rukun Islam ke 5 itu.
Ibadah haji yang memerlukan juga biaya besar itu, khususnya pada masa lampau banyak yang menjual tanah yang dimilikinya demi dapat menunaikan iibdah haji menggunakan kapal laut. Tidak sedikit orang terdahulu meninggal dalam perjalananya sebelum sampai tujuan.
Sedangkan bulan Ramadhan disebut dalam Al-Quran hanya kata tunggal Syahru (bulan) karena memang kegiatan yang dilaksanakan dari sahur, puasa, berbuka, dan terawih hanya dilaksanakan pada bulan itu dan memang tidak memerlukan proses yang panjang sebagaimana ibadah haji.
Itulah salah satu alasan mengapa kemudian disebut dengan Ashurum maklumat yaitu dikarenakan diselenggarakan dari proses berbulan bulan lamanya yaitu dari bulan Syawal, Zulkaidah, dan kemudian Dzulhijjah.***