• Website Masjid Raya KH. Hasyim Asyari Jakarta - Jl. Rusunawa Pesakih No.14, RT.3/RW.14, Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11750
Kamis, 5 Desember 2024

Pengajian Dhuha: Orang Tua itu Pintu Surga Paling dekat dan Paling Gampang

Pengajian Dhuha: Orang Tua itu Pintu Surga Paling dekat dan Paling  Gampang
Bagikan

DKM MRJ- Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari kembali menggelar kegiatan rutin Pengajian Dhuha pada Minggu, 2 Juni 2024 dengan menghadirkan Dr. KH. Marhadi Muhayar, Lc, MA., Pengajian yang diawali dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tadarus Al-Qur’an ini juga dipenuhi para jamaah dari berbagai daerah.

Pada kesempatan kali ini KH. Marhadi Muhayar menyampaikan terkait keutamaan dari berbakti kepada orang tua. Maka dianjurkan tetap berbakti meskipun orang tua sudah meninggal. Hal ini dikarena berbakti kepada orang tua ternyata menjadi salah satu jalan mudah menuju pintu surga sebagaimana Hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad, Imam Baihaqi dan lainya terkait orang tua sebagai pintu surga.

“Misal nih bu waktu orang tua hidup kita kurang bakti buat orang tua maka Allah SWT masih membuka pintu baktinya setelah meninggal dunia. Kata Nabi dalam riwayat Imam Ahmad, Imam Baihaqi dan lainya Al-Waladu orang tua itu Ausatil abwabil Jannah pintu surga yang paling dekat, orang tua itu pintu surga yang paling gampang ausad ini kata para ulama paling tinggi atau mulia.” Jelas KH. Marhadi Muhayar.

Melalui hadist riwayat tersebut KH. Marhadi Muhayar juga memberikan nasihat jika ingin masuk surga dengan mudah maka bisa melalui bakti kepada orang tua bahkan ini menjadi jalan atau pintu surga paling mudah untuk dilalui.

Marhadi Muhayar juga menambahkan jika ingin berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia salah satu caranya yaitu dengan bersedekah atas nama orang tua. Bersedekah atas nama orang tua tersebut juga memberikan pahala bagi orang yang meninggal.

“kata Baginda Nabi  dalam kitab Al-hawii lil Fatawa dikatakan Adu’a wa sodakoh hadiyatun ilal mautah doa dan sedekah itu hadiah untuk orang meninggal dunia. Jadi mereka (orang meninggal) sangat perlu.” Imbuh KH. Marhadi Muhayar.

Lebih lanjut, dalam kitab Al-hawii lil Fatawa ini dijelaskan oleh KH. Marhadi Muhayar  jika anak melakukan sedekah pahalanya buat orang yang meninggal apa kata  Baginda Nabi dari Ummar Bin Khattab pahalanya sampai 3 hari di alam kuburnya, sedekah dihari ke 3 pahalanya sampai 7 hari, sedekah dihari ke 7 misalkan melaksanakan tahlilan maka pahalanya langgeng sampai 25 hari, kemudian jika sedekah di hari 25 maka pahalanya langgeng sampai 40 hari. Itulah salah satu alasan menurut KH. Marhadi Muhayar  dilakukanya tahlilan sampai 7 hari.

Terakhir, KH. Marhadi Muhayar kembali memberi nasihat agar para jamaah yang hadir senantiasa menjadi anak yang tidak pelit terhadap orang tua karena hal ini juga bisa menjadi wasilah rezeki para jamaah menjadi semakin lancar dan berkah.***

 

 

SebelumnyaRatusan Peserta Hadiri Pelatihan Juru Sembelih Aswaja Yang digelar oleh Masjid Raya K.H Hasyim Asy’ariSesudahnyaKhutbah Jumat: Proses Panjang Melaksanakan Ibadah Haji
Tidak ada komentar

Tulis komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *