Pengajian Dhuha: Ustadzah Qotrunnada Syathiry, Lc. MA. Sampaikan Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu
DKM MRJ- Pengisi kegiatan rutin pengajian dhuha Masjid Raya Hasyim Asy’ari pada Minggu, 30 Juni 2024 kali ini yaitu Ustadzah Qotrunnada Syathiry, Lc. MA. dengan tema keutamaan menghadiri majelis ilmu.
Menurut Ustadzah Qotrunnada Syathiry, Lc. MA. mendatangi dan duduk dalam majelis ilmu memiliki keutamaan yang sangat luar biasa meskipun secara kasat mata sepertinya merugikan.
“Kalau duduk di majelis Ilmu mungkin secara kasat mata dilihatnya rugi, kasat mata ini. Sudahlah mengeluarkan uang, sudahlah kita mengorbankan waktu tapi sesungguhnya pada hakekatnya begitu banyak keutamaan yang didapat bagi orang-orang yang mau duduk di majelis ilmu,” ungkapnya dikutip Tim Media MRJ pada Senin, 1 Juli 2024.
Berkaitan dengan menghadiri majelis ilmu juga terdapat dalam sebuah hadist riwayat Muslim yang menjelaskan terkait keutamaan bagi orang-orang yang berkumpul di rumah-rumah allah semata-mata untuk menuntut ilmu atau membaca Al-Quran.
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699).
Melalui hadist tersebut terlihat bahwa bagi orang-orang yang hadir dalam majelis ilmu akan mendapatkan 4 keutamaan diantaranya yaitu ketenangan, mendapatkan rahmat, berdampingan dengan para malaikat dan yang terakhir yaitu Allah SWT senantiasa membanggakan orang-orang yang duduk di majelis ilmu.
Ustadzah Qotrunnada Syathiry, Lc. MA juga menambahkan dalam ceramahnya, mengutip hadist nabi:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ
Nabi saw bersabda : “Jadilah engkau orang berilmu, penuntut ilmu, pendengar ilmu dan orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka.” (HR. Baihaqi).
Hadist ini setidaknya berkaitan dengan perintah nabi kepada umatnya agar menjadi 4 golongan dalam menuntut ilmu.
Diantaranya Nabi SAW menganjurkan umatnya menjadi Aliman (mengajar) atau menyampaikan ilmu, kemudian jika belum sanggup maka hendaklah ia menjadi muta’aliman (Belajar/menuntut ilmu) dengan cara mencatat ilmu yang didapat di majelis ilmu, jika lagi-lagi tidak bisa maka jadilah golongan umat yang mendengarkan ilmu tersebut dengan baik, jika masih tidak bisa maka cukup dianjurkan menjadi orang yang cinta akan ilmu atau majelis ilmu tersebut.***